Akhirnya Selesai Juga, subject 11!

Akhirnya selesai jugaaaa!!!
Fiuh.. rasanya aku pengen teriak aja pas selesai bikin halaman terakhir di chapter 11 dari “Ready, Study, Go!” ini. Dan seperti yang teman-teman ketahui, pembuatan chapter 11 ini benar-benar memakan waktu yang lamaaa sekali. Nah, alasan apa lagi yang bakal dipake buat jelasin keterlambatan kali ini? Mungkin ada sebagian teman-teman yang sampai kepikiran begitu.. Aku benar-benar minta maaf deh m(_ _)m

So anyway, berikut “Ready, Study, Go!” subject 11 yang sudah selesai, bisa dibaca di sini. Please enjoy, dan mohon komen dan saran yah ^^/ kalau ada.. Yoroshiku..

Alasan utama seperti biasa pasti kerjaan. Yah itu nggak salah sih. Selama beberapa lama ini ada banyak penyesuain kerjaan yang terjadi sehingga jam kerjaku jadi semakin nggak menentu. Terus alasan-alasan pribadi, baik di keluarga atau di antara teman-temanku. Yah, berbagai macam hal telah terjadi sih. Mungkin nggak jauh berbeda dengan yang teman-teman telah alami. Ada pertemuan, ada perpisahan, ada pertengkaran, ada yang kembali, emosional, sakit, pindahan, hadoh.. banyak banget! Inilah yang disebut orang-orang sebagai ‘bumbu dalam kehidupan’

Bagaimana kelanjutan “Ready, Study, Go!” ini? Dulu-dulu aku sudah menyatakan bahwa aku akan mencoba menyelesaikan karya ini semampu yang bisa aku kerjakan bukan? Sejujurnya aku sempat kepikiran untuk berhenti saja. ‘Yah, what the hell dah with all of this, i’m quit!’ seperti gini. Dan di masa-masa keterlambatan itu memang sedikit banyak mempengaruhi kondisi mood aku dalam ngerjain RSG ini. Semakin maju cerita ini, sepertinya aku merasa jadi semacam ‘tuntutan’ untuk menyelesaikannya dengan kualitas yang ‘harus bagus!’ Tapi rupanya cara pikirku yang ‘harus bagus!’ itulah yang menjadikan aku terbebani, sehingga jadi kesulitan dalam pengembangan cerita RSG ini. Kemarin-kemarin aku sempat membaca sebuah ebook “How To Be Creative” tulisan Hugh MacLeod. Ada bagian yang cukup inspiratif buatku:

“It was so liberating to be doing something that didnʼt have to impress anybody, for a change.

It was so liberating to have something that belonged just to me and no one else, for a change.

It was so liberating to feel complete sovereignty, for a change. To feel complete freedom, for a change.”

And of course, it was then, and only then, that the outside world started paying attention.”

Yah, terjemahin sendiri yah :p Hehehe.. Yah inti yang aku tangkap sih, kalau aku ngerjain sesuatu (menggambar), seharusnya aku menggambar terutama untuk diri sendiri dulu, dan merasakan ‘kebebasan’ yang ada di dalamnya (nggak ada tuntutan apakah cerita ini bakal jadi hit, atau kekurangan pembaca). Kalau diterjemahkan ke kalimatku sendiri sih kira-kira ‘kalau aku nggak bisa have fun dengan ceritaku sendiri, gimana aku bisa bikin teman-teman ngerasa fun dengan membaca cerita ini’. Dan pada saat mengerti hal tersebut, tiba-tiba saja semua beban ‘harus bagus!’ itu berkurang banyak sekali, kalau nggak bisa dibilang hilang sepenuhnya.

Karena itu sekali lagi, aku ngerasa ‘refresh’ kayak dapat “Elixir” kalau berada di dunia Final Fantasy (HP MAX, MP MAX). So, jadinya gimana? Yah, tentu saja aku masih akan terusin cerita ini kok. Dan gol pertamaku adalah menyelesaikan 1 arc “Ready, Study Go!” ini sampai masa liburan Liam selesai. Dan kalau bisa aku masih ingin lanjutin ke arc berikutnya.. Meskipun akan makan waktu seumur hidup.. Paling nggak, aku ingin bikin cerita ini ‘tamat’ dengan sebaik-baiknya. Dan aku ingin membagikan perasaan itu pada teman-teman yang selalu ngikutin cerita ini dengan sabar. Untuk itu aku mengucapkan Buanyaaaaak Terima Kasih.. Cerita ini nggak ada apa-apanya, tapi aku sangat bersyukur karena teman-teman tetap bertahan membacanya :p

Nantikan chapter 12 yang masih dalam perencanaan yah. Aku akan berusaha semampuku menikmati segala proses pembuatannya, dan pada saat udah selesai, semoga teman-teman bisa ikut merasakan fun yang aku rasakan. ^^

Be Happy, dan Be Healthy

Shu Eirin

Leave a comment

Filed under My Journal, update

Leave a comment